Kartu Main Tentang Kita

Kartu Main Tentang Kita

Maaf, sila cuba sekali lagi

SCari Barang Berkenaan Ipang

✓ Terima Kasih, report anda akan kami proses

Terdapat Kesalahan Chord Di Sesetengah Baris Terdapat Kesalahan Lirik Pada Lagu ini Nama Lagu atau Nama Artist yang Salah Chord Lagu ini Terlalu sukar untuk Dimainkan Terdapat gangguan reka bentuk pada Page ini.(Chord Sukar Di lihat) Ada beberapa fungsi tidak boleh digunakan Saya Tidak Memahami beberapa Simbol yang ada di Page ini

Sila tulis 3 rangkap lirik chord yang salah: Hantar Report

Sila nyatakan kesalahan yang anda jumpa Nama Lagu Salah Nama Artist Salah

Mohon Chord yang lebih mudah (Easy Chord) Chord Lagu ini tidak tersusun

Sebagian orang membicarakan basket sebagai permainan belaka. Mereka bicara tentang hasil akhir, analisa dan prediksi, statistik, kejadian-kejadian saat itu, serta aktor-aktor utama yang terlibat. Bingkai empat kuarter—atau lebih jika terpaksa overtime—yang kelihatannya begitu-begitu saja. Namun, tidak juga ada yang salah dengan itu.Semua terjadi begitu wajar karena setiap orang punya hak untuk memaknai basket dari kacamata apapun. Lantas sebagian lainnya merasa perlu memaknai basket—dengan segala dinamikanya—dari sisi yang lain. Dalam pandangan orang-orang yang demikian itu, basket bukan ihwal permainan belaka melainkan satu sisi kehidupan. Mereka menikmati basket tidak hanya berdasarkan pandangan dan pikiran mereka. Mereka melengkapinya dengan sebuah rasa.Itu pula yang bisa saya lihat dalam diri Fictor Gideon Roring. Nakhoda anyar Garuda Bandung itu mengajarkan kepada anak asuhnya untuk hidup disiplin. Pertandingan yang mereka jalani adalah cerminan dari kesehariannya. Ia tekankan kepada anak asuhnya untuk selalu ada rasa—seperti dahaga dan lapar—dalam diri masing-masing untuk terus memenangkan setiap pertandingan. Itu tertanam sejak dari bangun tidur dan terlelap lagi. Saya mendengarnya dari salah satu pemain.Suatu waktu, saya melawat ke hotel tempat para pemain Garuda menginap di Bandung. Saya berjumpa dengan Wendha Wijaya untuk keperluan wawancara. Dalam perbincangan hangat itu, ia membuka sebuah cerita tentang bagaimana pelatihnya menanamkan kedisiplinan. Sampai hal paling remeh sekali pun seperti sarapan tepat waktu. Jika tidak melakukannya dengan benar, siap-siap saja menerima hukuman.Kedisiplinan adalah salah satu modal bagi mereka untuk bermain bagus di lapangan. Sejak menanamkan itu dalam kehidupan sehari-hari, sudah barang tentu terbawa ke dalam permainan. Displin membawa diri untuk meminimalisasi kesalahan. Bahkan yang terkecil sekali pun. Lebih dari itu, disiplin seperti sebentuk cinta dan loyalitas kepada permainan.Satu hal lagi yang sama penting dengan disiplin adalah hasrat. Sebuah cinta lain yang ia buktikan untuk permainan. Lihatlah bagaimana orang-orang mengingat megabintang Kobe Bryant. Suatu ketika, seorang pensiunan NBA bernama Ron Harper membicarakan Kobe: “Aku ingat pernah berpikir, Oh, Tuhan. Anak ini berada di tingkat yang berbeda.”Pernyataan lain dari Horace Grant di The Players’ Tribune tentang Kobe bahkan lebih mengagumkan: Kobe terobsesi. Sepanjang musim, ia bekerja sangat keras. Tapi di akhir musim? Seekor hewan. Ia akan bangun pukul lima pagi, pergi ke gym selama empat jam melatih tembakan dan post-up, setelah itu ia akan angkat beban selama dua jam. Lalu ia akan pulang ke rumah sebentar dan kembali lagi setelah petang dan menembak beberapa kali lagi. Itu nyata. Setiap hari. Setiap. Hari.”Sedemikian hebat kerja kerasnya. Hasilnya? Tidak perlu saya ceritakan di sini karena sudah terlalu banyak orang terinspirasi darinya. Bahkan ia sanggup membuat seorang dewasa menangis sesenggukan di suatu sudut perpustakaan (silakan baca Kobe: Antara Cinta dan Inspirasi karya Abdul Jabbar Al Hayyan).Maka dari itu, sudah cukupkah kita membicarakan tentang hasil akhir, analisa dan prediksi, statistik, kejadian-kejadian saat itu, serta aktor-aktor utama yang terlibat? Sungguh saya kira orang-orang tidak hanya perlu bicara soal teknis. Sebab dari sebuah permainan—yang bagus atau buruk sekali pun—ada sebuah kisah yang semestinya tidak kita lewatkan. Karena basket itu cermin kehidupan. Setiap orang mengejar perginya bola ke mana. Kedisiplinan dan hasrat membawa orang-orang ke arah yang benar.

Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) merupakan rumah sakit khusus yang menjadi Pusat Rujukan Nasional untuk penanganan penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular). Rumah sakit ini didirikan oleh Yayasan Harapan Kita diatas tanah seluas 22.389 m2 di Jl. S. Parman kavling 87 Slipi, Jakarta Barat dan diresmikan pada tanggal 9 Nopember 1985.

Pada tanggal 27 Maret 1985 Yayasan Harapan Kita melalui Surat Keputusan No.02/1985 menyerahkan kepemilikan rumah sakit ini kepada pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan, tetapi pengelolaannya diserahkan kepada Yayasan Harapan Kita berdasarkan SK No. 57/Menkes/SK/II/1985. Pada tanggal 31 Juli 1997 Yayasan Harapan Kita menyerahkan kembali pengelolaan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita kepada Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah nomor 126 tahun 2000, status Rumah Sakit Jantung Harapan Kita pun berubah menjadi Perusahaan Jawatan dibawah naungan Kementerian BUMN.

Pada tanggal 13 Juni 2005, ditetapkan Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, yang menyebutkan perubahan status rumah sakit yang semula berstatus Perusahaan Jawatan (Badan Usaha Milik Negara) menjadi Badan Layanan Umum (pasal 37 ayat 2). Dengan demikian, Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita pun berubah statusnya menjadi BLU-RSJPD Harapan Kita, yang berada di bawah Kementerian Kesehatan RI sebagai Unit Pelaksanaan Teknis dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).

Sebagai Pusat Jantung Nasional (National Cardiovascular Centre), selain menyediakan pelayanan kesehatan jantung, RSJPDHK juga dikembangkan sebagai wahana pendidikan serta pelatihan, dan penelitian dalam bidang kesehatan kardiovaskular. Berbagai upaya telah dilaksanakan untuk menciptakan Good Corporate Governance, yakni: transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggung jawaban dan kewajaran. Salah satu wujud pelaksanaannya adalah senantiasa meningkatkan mutu layanan yang salah satu upaya dilakukan melalui program akreditasi baik tingkat Nasional maupun Internasional.

Akreditasi dibidang pendidikan juga dilakukan terkait dengan penyelenggaraan pedidikan sebagai salah satu rumah sakit pendidikan dibidang kardiovaskular. Adapun jenis akreditasi dimaksud yang telah dicapai diantaranya akreditasi rumah sakit pendidikan oleh Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2014, Akreditasi KARS Paripurna pada tahun 2018, Akreditasi KARS Internasional pada tahun 2019, Akreditasi Internasional Joint Commission International (JCI) pada tahun 2019, Reakreditasi KARS Paripurna pada tahun 2022 serta Triennial Akreditasi Internasional Joint Commisision International (JCI) pada tahun 2024.

Belanja di App banyak untungnya:

PT. Bank Permata Tbk atau disebut PermataBank merupakan salah satu bank swasta nasional terbesar di Indonesia. Terbentuk dari hasil merger antara 5 bank, yaitu : PT. Bank Bali Tbk, PT. Bank Universal Tbk, PT. Bank Artamedia, PT. Bank Patriot dan PT. Bank Prima Ekspress pada tahun 2002, dan kemudian di tahun 2004 dua perusahaan besar : Standard Chartered Bank dan PT. Astra International Tbk. mengambil alih PermataBank dan melakukan serangkaian program transformasi untuk memperkuat perusahaan secara strategis. Dengan serangkaian kebijakan strategis dan adanya proses transformasi ini PermataBank mulai menampilkan diri sebagai bank papan atas dengan memberikan layanan berbasis teknologi terkini bagi nasabahnya. Dengan fokus di segmen konsumer dan komersial, PermataBank membangun infrastruktur terbaik dan memberikan produk dan layanan seperti internet banking, mobile banking, international payment, treasury, cash management, dan juga layanan syariah. Saat ini PermataBank telah melayani lebih dari 2 juta nasabah di 60 kota di seluruh Indonesia, dan telah dilengkapi dengan lebih dari 350 kantor cabang dan jaringan ATM terluas baik dalam negeri maupun luar negeri.