Pesan Dari Slogan Kebersihan Sebagian Dari Iman

Pesan Dari Slogan Kebersihan Sebagian Dari Iman

Kebersihan Sebagian Dari Iman, Peran PPNPN PA Kuala Kurun Demi Mewujudkan 5R1N

Kuala Kurun│pa-kualakurun.go.id

Kuala Kurun –  Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara lingkungannya dari berbagai sampah dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sehat dan nyaman. Menjaga kebersihan rumah maupun kantor berarti juga menjaga keimanan kita kepada Tuhan, karena kebersihan merupakan sebagian dari iman. Ada pepatah yang mengatakan “kebersihan adalah pangkal kesehatan”. Artinya kebersihan itu berpengaruh terhadap kesehatan. Begitu pentingnya kebersihan sehingga Rasulullah saw mengingatkan bahwa kebersihan merupakan bagian dari iman. Artinya orang yang mengaku beriman wajib selalu menjaga kebersihan mulai dari diri sendiri dan lingkungan sekelilingnya.

Salah satu faktor pendukung adalah terwujudnya lingkungan kantor PA Kuala Kurun yang memenuhi kriteria 5R1N yaitu Rapi, Ringkas, Rawat, Rajin, Resik dan Nyaman, selain adanya program kerja bakti Jum’at bersih adalah karena adanya peran dari pegawai honorer (PPNPN) yang sangat berperan penting untuk kantor PA Kuala Kurun yaitu Kusnanto yang setiap hari membersihkan kantor PA Kuala Kurun.

Kusnanto selaku PPNPN Pengadilan Agama Kuala Kurun mengatakan: “Kebersihan sebagian dari iman, untuk itu kebersihan kantor salah satu faktor dalam mencerminkan keindahan sebuah kantor itu sendiri. Bersih memiliki arti sebagai sebuah kondisi benda atau lokasi yang terbebas dari material yang tidak seharusnya berada di sana, manfaat kebersihan yaitu terhindar dari penyakit, lingkungan kantor menjadi lebih sejuk dan bersih, dan lebih tenang dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Apalagi sekarang masih penyebaran covid-19 yang meningkat terus menerus sehingga kebersihan adalah hal yang penting untuk dijaga, ”ungkap Kusnanto.

“Bravo PA Kuala Kurun!” (NV - TI)

[Kota Langsa |Humas MTsS Bustanul Huda]  Kebersihan adalah sebagian dari iman” adalah salah satu semboyan yang sering kita dengar. Namun demikian, sering kali masih kita lihat lingkungan yang tidak bersih, atau pun sampah yang berserakan. Hal itu tentu saja sungguh memprihatinkan.

Itulah sebabnya sekolah perlu menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan bagi para peserta didik. Karena kebersihan lingkungan, terutama lingkungan sekolah dan kebersihan siswa siswi itu sendiri akan sangat berpengaruh kepada suasana belajar yang nyaman sehingga berdampak pada proses belajar mengajar yang aman, tentram dan nyaman.

Maka pada hari Jum’at (23/1) MTsS Bustanul Huda menyelenggarakan kebersihan lingkungan sekolah yang kemudian dilanjutkan dengan kebersihan siswa siswi dengan memeriksa rambut dan kuku seluruhsiswadansiswisemua.

Program Kebersihan lingkungan ini melibatkan seluruh peserta didik serta guru MTsS Bustanul Huda. Kegiatan ini berlangsung pada pagi hari selesai siswa siswi membaca yasin bersama yang dilaksanakan di kelas setiap hari jum’at yang dipandu oleh guru guru MTsS Bustanul Huda. Para peserta didik bersama dewan guru bekerja sama untuk membersihkan kelas-kelas dan ruang-ruang lain di sekolah.

Kebersamaan ini tentunya bisa menimbulkan kerja sama dan keakraban antara para peserta didik dan para guru. Para peserta didik dan para guru nampak bersemangat dalam kegiatan ini. Sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baikdanlancar.

Kegiatan ini diharapkan dapat menanamkan jiwa cinta lingkungan bagi seluruh warga sekolah sekaligus mendidik para peserta didik untuk mandiri. Karena tentu saja, terdapat beberapa peserta didik yang terbiasa serba dilayani baik oleh orang tua maupun pembantu di rumah. Maka, melalui kegiatan kebersihan lingkungan para peserta didik melatih diri untuk belajarmandiri.

Lingkungan sekolah yang bersih terutama peserta didik tentu saja akan menimbulkan rasa nyaman pada dirinya sendiri dan juga bagi para warga sekolah. Demikian halnya, lingkungan yang bersih akan mendukung proses pembelajaran. Dengan demikian, para peserta didik dapat menjadi lebih sehat dan dapat berpikir dengan jernih, sehingga dapat menjadi anak-anak yang cerdas dan kelak menjadi sumber daya yang cerdas, tidak hanya dalam segi intelektual, namun juga dalam hal kecintaannya pada dirinya sendiri dan pada lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat ia tinggal. [dnl/rhn/y]

H. Rahmadi Wibowo S., Lc., M.A., M.Hum., pembicara Kajian agama tentang Iman dan Kesucian Masjid Islamic Center (IC) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Zahro)

Kebersihan adalah sebagian dari iman, menjadi slogan yang tidak asing bagi kita. Ternyata, kata-kata itu diambil dari potongan hadis, yang artinya memberikan isyarat bahwa orang yang beriman maka hidupnya selalu bersuci.

“Yang menjadi pertanyaan adalah, apa yang harus disucikan sebagai sebagian dari iman itu?” tanya H. Rahmadi Wibowo S., Lc., M.A., M.Hum. saat menjadi pembicara kajian singkat tentang kesucian di Masjid Islamic Center (IC) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang ditayangkan melalui kanal YouTube.

Menurutnya, terdapat 3 hal yang harus selalu disucikan. Pertama, hati. Hati adalah salah satu hal yang harus disucikan agar tidak mudah terkena penyakit. Sucikan hati dari penyakit-penyakit seperti syirik, sombong, dan riya. Seseorang yang senantiasa membersihkan hatinya dari kemusyrikan, maka ia adalah orang telah menyucikan hatinya.

“Kesombongan juga termasuk bagian yang harus disucikan, bahkan menurut ulama melalui pemahaman atau pembacaan terhadap Al-Qur’an, bahwa kesombongan itu adalah dosa yang pertama dilakukan oleh makhluk yaitu yang merasa paling besar dan paling merasa lebih bisa. Sehingga iblis dalam Al-Qur’an ketika di dalam surga diminta bersujud kepada Adam tetapi ia enggan, maka terusirlah karena kesombongannya. Selanjutnya adalah riya. Hati harus selalu dibersihkan dan disucikan dari kotoran-kotorannya,” jelas Rahmadi.

Kedua, akal. Satu-satunya yang mengotori akal adalah kebodohan. Maka dalam Islam selalu dituntunkan untuk selalu belajar dan belajar, baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan nonformal. Pendidikan nonformal bisa dilakukan dengan mengikuti pengajian, kajian-kajian, membaca buku, dan lain-lain. Jadilah seorang pembelajar sampai sepanjang hayat, maka belajarlah dan terus belajar.

Ketiga, fisik. Lingkungan sekitar juga termasuk bagian dari fisik yang harus selalu disucikan. Dalam Islam sudah diajarkan agar senantiasa menjaga kesucian tubuhnya. “Pribadi muslim adalah pribadi yang bersih, pribadi yang selalu bersuci, menyucikan hati, akal, anggota tubuhnya, tempat tinggalnya, dan lain sebagainya,” tutupnya. (Zah)